Piala dunia tahun 2018 memang sarat dengan banyak sekali kejutan, kejutan tersebut datang dari berbagai kalangan dan dari negara kejutan misalnya saja saat kiprahnya negara seperti Panama datang ke Piala Dunia sebagai kejutan bukan tidak mungkin Panama akan mengejutkan kita semua pasalnya mereka adalah tim yang pertama kali bermain di Piala Dunia.
Selain Panama ada juga negara kejutan seperti Iran dan Maroko. Siapa sangka dua negara ini belum pernah terkalahkan selama mengikuti babak fase grup kualifikasi Piala Dunia. Akan tetapi jika melihat struktur kekuatan dan pengalaman bertanding jelas dua negara ini paling difavoritkan bertemu di final ideal.
Ya, Jerman dan Brazil adalah dua tim paling difavoritkan saat ini, banyak suara lebih memilih Brazil dan Jerman wajib bertemu di fase puncak.
Alasannya tentu karena susunan kekuatan kedua tim yang terbilang berada di atas rata-rata pemain lainnya. Misalnya saja saat ini Brazil dihuni oleh skuat inti yang menarik dari sektor kiper saja di isi oleh dua penjaga gawang yang diutamakan di timnya masing-masing dan menjadi buruan sepanjang musim panas nanti salah satunya yaitu Alisson dilansir dari Skysports (6/6/2018).
Dilini belakang memang banyak dihuni pemain berpengalaman seperti Marcelo misalnya, di lini tengah Brazil adalah gudangnya pemain bertalenta tinggi seperti dengan adanya Coutinho, Paulinho, dimana peran semuanya adalah pemain yang memiliki kapasitas besar soal mencetak gol.
Untuk lini depan rasanya sudah tak perlu diragukan lagi, ada Neymar, Firmino, jessus dan Willian semuanya adalah para pemain yang tajam di lini depan.
Sementara pada Jerman seperti kita ketahui mereka punya gudang pemain berkelas. Bahkan sepanjang babak kualifikasi mereka terkenal dengan sebutan tim berkomposisi empat skuad. Namun, dalam laga nanti sepertinya Jerman lebih banyak mengutamakan beberapa pemain yang baru pulih dari cedera, misalnya saja terlihat dari penunjukan Reus dan Neuer.
Namun, secara keseluruhan memang skuat Jerman sangat merata disegala lini. Lini tengah dan depan akan menjadi pusat kekuatan yang digalang oleh Ozil dan Muller sebagai mesin golnya.
Sumber : http://tz.ucweb.com/6_3thc4